Kamis, 27 Januari 2011

Anti virus bikinan anak SMP

hebat sekali anak yang bernama Arrival Dwi Santosa ini sudah bisa membuat anti virus.
ini lah berita selanjutnya..
Jakarta - Arrival Dwi Sentosa (13) menggarap program antivirus bernama Artav. Karena digarap sejak SMP, Artav diyakini bakal punya 'napas panjang'.



Demikian komentar dari Alfons Tanujaya, analis antivirus dari Vaksincom, saat dihubungi detikINET, Kamis (27/1/2011). Menurut Alfons, tantangan terbesar dari membuat antivirus terletak pada sifatnya yang jangka panjang.

"Karena antivirus itu ibaratnya lari marathon dan bukan lari jarak pendek atau sedang. Virus muncul terus, dan setiap hari harus diperbaharui, jadi kalau ada stamina bertahun-tahun untuk hal ini, baru bisa berhasil," tuturnya.

Nah, dalam kasus Artav ini, Alfons melihat ada potensi Arrival untuk memiliki 'napas' yang relatif panjang. Hal ini karena usianya yang masih muda.

Selama ini, Alfons memperhatikan bahwa pembuat antivirus lokal umumnya masih duduk di bangku kuliah. Jika sudah lulus, ia akan bekerja dan antivirusnya tak terurus.

"Jadi kira-kira (umurnya) 5 tahun lah. Tapi kalau yang buat ini anak SMP, dia punya napas panjang tuh. Paling tidak 8 tahun," tukas Alfons.
hebatnya anak ini..
mari kita buat negara Indonesia tercinta ini penuh dengan karya yang tidak kalah dengan karya-karya luar negri..

Sabtu, 22 Januari 2011

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Martin Hutabarat menilai, pernyataan Gayus Tambunan selama ini tak sepenuhnya jujur. Politisi Gerindra itu melihat selama ini pengakuan-pengakuan Gayus seperti sudah di-setting




“Cara dia bicara itu bisa membuka (keterlibatan) orang. Seperti sudah diatur, itu. Sudah dasarnya dia pembohong, jadi jangan sampai ada yang mengatur kebohongan-kebohongannya,” kata Martin dalam diskusi “Setelah Vonis Gayus” di Cikini, Sabtu (22/1).

Martin mencontohkan testimoni Gayus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu lalu. Saat itu Gayus mengaku dirinya didesak Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum agar mengungkap keterlibatan tiga perusahaan Bakrie.

Menurut Martin, pernyataan Gayus sebaiknya tidak serta-merta dipercaya publik. Sebab sejak awal, Gayus sudah membangun kasusnya dengan kebohongan. Bahkan, salah satu dakwaan yang menjerat Gayus adalah bahwa dia membuat kesaksian palsu mengenai sumber duitnya. “Itu meyakinkan kita bahwa Gayus pada dasarnya pembohong.”

Karena itulah, kata Martin, penting kiranya Panitia Kerja Pemberantasan Mafia Hukum dan Pajak dibentuk. Martin berujar, jika Panja jadi dibentuk, Komisi Hukum akan mengundang Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, Gayus, dan Cirus Sinaga, jaksa peneliti kasus pajak Gayus.

“Kok kasus Gayus begitu sulit dibongkar? Mafia apalagi yang melindunginya? Ini kan yang membuat masyarakat dongkol pada Gayus. Bagaimana ia punya duit sebegitu besarnya, bagaimana ia mengatur atasan-atasannya dengan uang, sehingga vonis tujuh tahun kemarin itu menjadi antiklimaks,” ujarnya.

kita tidak selalu mengetahui apa yang dilakukan oleh gayus sebenarnya..
apakah mungkin GAYUS berbohong?

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

 

© 2013 Alifian Naufal. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top